Alih-alih menggunakan penilaian anda sendiri, terdapat beberapa pengukuran statistik volatilitas harga yang tersedia. Salah satu yang paling populer adalah Indikator Average True Range (ATR), yang mengukur pergerakan rata-rata untuk pasangan mata uang tertentu (atau saham, komoditas, dll) untuk periode waktu tertentu.
Indikator Average True Range (ATR) adalah alat yang banyak digunakan trader untuk mengukur volatilitas pasar. Dikembangkan oleh J. Welles Wilder, ATR memberikan gambaran tentang seberapa banyak harga suatu aset bergerak selama periode tertentu, yang sangat berguna untuk menentukan stop loss, target profit, atau bahkan kapan harus masuk atau keluar dari perdagangan.
Apa Itu Average True Range (ATR)?
ATR dihitung berdasarkan rentang harga yang sebenarnya dari sebuah aset, yang mencakup perbedaan antara harga tertinggi dan terendah selama satu periode waktu. Dalam perhitungan ini, juga memperhitungkan gap yang terjadi antara penutupan sebelumnya dan pembukaan baru. Dengan kata lain, ATR memberi tahu trader seberapa besar volatilitas yang terjadi dalam suatu periode tertentu.
ATR tidak memberikan sinyal arah tren, tetapi menunjukkan kekuatan atau volatilitas tren yang sedang berlangsung. Semakin tinggi nilai ATR, semakin besar pergerakan harga yang diharapkan.
Bagaimana Cara Menggunakan ATR?
Berikut beberapa cara untuk menggunakan ATR secara menguntungkan dalam trading:
1. Menentukan Level Stop Loss
ATR sangat berguna dalam menetapkan stop loss yang sesuai berdasarkan volatilitas pasar saat ini. Jika volatilitas tinggi (ATR tinggi), stop loss harus ditempatkan lebih jauh untuk menghindari penghentian dini. Sebaliknya, saat volatilitas rendah (ATR rendah), stop loss dapat ditempatkan lebih dekat.
Misalnya, jika ATR menunjukkan nilai 50 pips untuk pasangan mata uang tertentu, Anda bisa menetapkan stop loss pada jarak 1,5 kali nilai ATR dari harga masuk (yaitu, 75 pips).
2. Mengukur Potensi Target Profit
ATR juga bisa digunakan untuk mengukur potensi target profit. Jika ATR menunjukkan bahwa pasangan mata uang bergerak rata-rata 100 pips per hari, target profit bisa disesuaikan berdasarkan volatilitas ini, memastikan ekspektasi realistis dari pergerakan harga.
3. Mengidentifikasi Perubahan Volatilitas
Perubahan mendadak dalam ATR bisa menandakan adanya perubahan volatilitas pasar yang signifikan. Ketika ATR tiba-tiba meningkat, ini bisa menjadi pertanda bahwa tren kuat sedang berkembang, dan sebaliknya, ATR yang menurun bisa menunjukkan pasar yang lebih tenang dan kurang volatil.
4. Menggabungkan ATR dengan Indikator Lain
ATR paling efektif digunakan bersama dengan indikator lain seperti Moving Averages, RSI, atau MACD. Sementara ATR menunjukkan volatilitas, indikator lain dapat memberi konfirmasi arah tren. Dengan cara ini, trader dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan terukur.
Kapan ATR Tidak Efektif?
ATR bisa menjadi kurang efektif dalam pasar yang sideways atau tidak memiliki arah yang jelas. Karena ATR hanya mengukur volatilitas, ini tidak akan memberi sinyal jelas mengenai pembalikan tren atau arah pasar, sehingga tetap membutuhkan konfirmasi dari indikator lain.
Average True Range (ATR) adalah alat yang sangat berguna bagi trader yang ingin mengelola risiko dan memahami volatilitas pasar. Dengan menggunakannya untuk menetapkan stop loss, target profit, atau mengidentifikasi perubahan volatilitas, ATR bisa menjadi bagian penting dari strategi trading yang menguntungkan. Namun, seperti indikator lainnya, ATR paling efektif saat digunakan bersama dengan alat analisis teknikal lainnya.
+ There are no comments
Add yours